Kamis, 08 Oktober 2009

Motivasi Belajar

Oleh: AsianBrain.com Content Team
Motivasi belajar setiap orang, satu dengan yang lainnya, bisa jadi tidak sama. Biasanya, hal itu bergantung dari apa yang diinginkan orang yang bersangkutan. Misalnya, seorang anak mau belajar dan mengejar rangking pertama karena diiming-imingi akan dibelikan sepeda oleh orangtuanya.
Contoh lainnya, seorang mahasiswa mempunyai motivasi belajar yang tinggi agar lulus dengan predikat cum laude. Setelah itu, dia bertujuan untuk mendapatkan pekerjaan yang hebat dengan tujuan membahagiakan orangtuanya.

Apa saja, sih, faktor-faktor yang membedakan motivasi belajar seseorang dengan yang lainnya?

Beberapa faktor di bawah ini sedikit banyak memberikan penjelasan mengapa terjadi perbedaaan motivasi belajar pada diri masing-masing orang, di antaranya:
  • Perbedaan fisiologis (physiological needs), seperti rasa lapar, haus, dan hasrat seksual
  • Perbedaan rasa aman (safety needs), baik secara mental, fisik, dan intelektual
  • Perbedaan kasih sayang atau afeksi (love needs) yang diterimanya
  • Perbedaan harga diri (self esteem needs). Contohnya prestise memiliki mobil atau rumah mewah, jabatan, dan lain-lain.
  • Perbedaan aktualisasi diri (self actualization), tersedianya kesempatan bagi seseorang untuk mengembangkan potensi yang terdapat dalam dirinya sehingga berubah menjadi kemampuan nyata.

Stimulus motivasi belajar

Terdapat 2 faktor yang membuat seseorang dapat termotivasi untuk belajar, yaitu:
  • Pertama, motivasi belajar berasal dari faktor internal. Motivasi ini terbentuk karena kesadaran diri atas pemahaman betapa pentingnya belajar untuk mengembangkan dirinya dan bekal untuk menjalani kehidupan.
  • Kedua, motivasi belajar dari faktor eksternal, yaitu dapat berupa rangsangan dari orang lain, atau lingkungan sekitarnya yang dapat memengaruhi psikologis orang yang bersangkutan.

Tips-tips meningkatkan motivasi belajar

Motivasi belajar tidak akan terbentuk apabila orang tersebut tidak mempunyai keinginan, cita-cita, atau menyadari manfaat belajar bagi dirinya. Oleh karena itu, dibutuhkan pengkondisian tertentu, agar diri kita atau siapa pun juga yang menginginkan semangat untuk belajar dapat termotivasi.

Yuk, ikuti tips-tips berikut untuk meningkatkan motivasi belajar kita:
  • Bergaullah dengan orang-orang yang senang belajar
    Bergaul dengan orang-orang yang senang belajar dan berprestasi, akan membuat kita pun gemar belajar. Selain itu, coba cari orang atau komunitas yang mempunyai kebiasaan baik dalam belajar.

    Bertanyalah tentang pengalaman di berbagai tempat kepada orang-orang yang pernah atau sedang melanjutkan pendidikannya ke jenjang yang lebih tinggi, orang-orang yang mendapat beasiwa belajar di luar negeri, atau orang-orang yang mendapat penghargaan atas sebuah presrasi.

    Kebiasaan dan semangat mereka akan menular kepada kita. Seperti halnya analogi orang yang berteman dengan tukang pandai besi atau penjual minyak wangi. Jika kita bergaul dengan tukang pandai besi, maka kita pun turut terciprat bau bakaran besi, dan jika bergaul dengan penjual minyak wangi, kita pun akan terciprat harumnya minyak wangi.
  • Belajar apapun
    Pengertian belajar di sini dipahami secara luas, baik formal maupun nonformal. Kita bisa belajar tentang berbagai keterampilan seperti merakit komputer, belajar menulis, membuat film, berlajar berwirausaha, dan lain lain-lainnya.
  • Belajar dari internet
    Kita bisa memanfaatkan internet untuk bergabung dengan kumpulan orang-orang yang senang belajar. Salah satu milis dapat menjadi ajang kita bertukar pendapat, pikiran, dan memotivasi diri. Sebagai contoh, jika ingin termotivasi untuk belajar bahasa Inggris, kita bisa masuk ke milis Free-English-Course@yahoogroups.com.

    Bergaulah dengan orang-orang yang optimis dan selalu berpikiran positif
    Di dunia ini, ada orang yang selalu terlihat optimis meski masalah merudung. Kita akan tertular semangat, gairah, dan rasa optimis jika sering bersosialisasi dengan orang-orang atau berada dalam komunitas seperti itu, dan sebaliknya.

    Cari motivator
    Kadangkala, seseorang butuh orang lain sebagai pemacu atau mentor dalam menjalani hidup. Misalnya: teman, pacar, ataupun pasangan hidup. Anda pun bisa melakukan hal serupa dengan mencari seseorang/komunitas yang dapat membantu mengarahakan atau memotivasi Anda belajar dan meraih prestasi.

    "Resep sukses: Belajar ketika orang lain tidur, bekerja ketika orang lain bermalasan, dan bermimpi ketika orang lain berharap." --William A. Ward
Tentang Penulis: AsianBrain.com Content Team. Asian Brain adalah pusat pendidikan Internet Marketing PERTAMA & TERBAIK di Indonesia. Didirikan oleh Anne Ahira yang kini menjadi ICON Internet Marketing Indonesia. Kunjungi situsnya: www.AsianBrain.com

posted by joko wahyono
sumber : http://www.anneahira.com/motivasi/index.htm

Rabu, 07 Oktober 2009

Mengoptimalkan Peran Guru BK

Memberikan layanan pendidikan dan dalam rangka mendampingi pengembangan individu demi kemajuan dan pembangunan bangsa dan negara merupakan tugas dan tanggung jawab kita sebagai guru, termasuk juga guru bimbingan dan konseling (BK).

Derasnya arus komunikasi dan informasi melalui media cetak dan elektronik sangat berpengaruh terhadap perkembangan sikap mental anak didik.

Pengaruh arus komunikasi tersebut berdampak positif maupun negatif. Mengingat kondisi anak didik kita masih dalam tingkatan labil, mereka masih mudah sekali terpengaruh dan masih dalam taraf proses mencari jati diri.

Berkaitan dengan hal tersebut maka guru BK di sekolah-sekolah sangatlah diperlukan keberadaannya. Sebab guru BK memiliki tugas dan peran yang cukup penting dalam upaya membantu peserta didik untuk mengenal lingkungan, memahami diri, serta mampu merancang masa depan, mengatasi masalah yang dialami dalam proses belajarnya.Seperti juga guru mata pelajaran yang lain, guru BK juga memiliki tugas yang sama yaitu meningkatkan mutu pendidikan, meskipun tidak mengajar.

Di sekolah-sekolah masih kita jumpai guru BK bias. Maksudnya adalah guru BK yang ditunjuk namun tidak berlatar belakang pendidikan BK. Mungkin guru tersebut memang mampu menangani siswa, yang biasanya dikaitkan hanya pada kenakalan siswa semata. Namun seorang guru BK perlu memahami prinsip-prinsip pelaksanaan BK, terutama prinsip yang berkenaan dengan masalah individu siswa.

Misalnya bagaimana siswa di sekolah mampu menyesuaikan diri, begitu juga di rumah dan di masyarakat. Bagaimana pula menghadapi siswa yang bersikap membenci orang tuanya. Contoh kasus semacam itu tentu tidak sembarang guru dapat menanganinya tanpa memiliki kompetensi cara penanganan masalah tersebut. Disamping juga problem yang berkaitan dengan faktor ekonomi, sosial maupun budaya.

Seorang guru BK perlu memahami bagian integral dari upaya pengembangan pendidikan dan pengembangan individu. Maka guru BK sangatlah diperlukan, sehingga setiap sekolah perlu memiliki guru BK. Namun ironisnya tidak semua sekolah memiliki guru BK yang berlatar belakang BK.

Fenomena yang sering terjadi, eksistensi guru BK di sekolah semakin tidak jelas dan realita di lapangan menunjukkan bahwa guru BK hanya mengurusi hal-hal yang bersifat sepele. Padahal masalah yang sepele tersebut tidak ada relevansinya dengan kemajuan pendidikan,khususnya berkaitan dengan perkembangan jiwa peserta didik siswa).

Guru BK diberi tugas sebagai tim Tatib sekolah. Dan lebih tragis lagi guru BK tidak diberikan peran dan penghargaan secara profesional. Guru BK dipegang sendiri oleh Kepala Sekolah padahal dia tidak memiliki latar belakang pendidikan BK. Guru BK dianggap tidak penting karena hanya duduk saja.

Jika demikian yang terjadi tentu merupakan penyimpangan dari fungsi guru BK. Namun itulah realita yang masih kita jumpai di lapangan. Oleh karena itu perlu mereformasi paradigma guru BK agar dapat berperan dan dihargai sesuai fungsi dan tugasnya.

Dengan mereformasi paradigma baru guru BK, maka guru BK tidak akan lagi dipandang sebelah mata. Kepala Sekolah dalam mengoptimalkan peran guru BK di sekolah masing-masing dan memberikan penghargaan profesional sebagaimana guru mata pelajaran yang lain.

Oleh Dra Maharti RN SPd MPdI
Guru BK SMP Muhammadiyah 1 Terakreditasi “A” Surabaya

________________________________________
posted by joko wahyono
sumber:
http://suaraguru.wordpress.com/2009/04/13/mengoptimalkan-peran-guru-bk/